Makanan
Cimplung telo aren
Bolu aren
Mie telur aren
Manisan kolang-kaling
Ikan bakar bumbu aren
Minuman Panas
Kopi gula aren
Kopi susu aren
Susu aren
Aren jahe
Teh
Kopi biasa
Minuman Dingin
Es badek aren
Es aren susu
Es teh
Es jeruk
Lemon tea
Ujung Pantai Cengkrong Prigi Trenggalek (081 230 595 618)
Selasa, 14 Februari 2017
Kamis, 02 Februari 2017
Mengenal Aren
Saat ini telah tercatat ada empat jenis pohon yang termasuk kelompok aren yaitu : Arenge pinata (Wurmb) Merr, Arenge undulatitolia Bree, Arenge westerhoutii Grift dan Arenge ambcang Becc. Diantaranya keempat jenis tersebut yang sudah dikenal manfaatnya adalah arenge piƱata, yang dikenal sehari-hari dengan nama aren atau enau.
Secara alami pohon aren memiliki fungsi konservasi yaitu untuk menjaga lingkungan karena dapat mencegah erosi, longsor dan juga dapat digunakan sebagai penyerap air yang baik, sehingga terhindar dari banjir karena pohon aren memiliki daun yang lebat dan batang yang tertutup oleh lapisan injuk. Hal ini tentu saja akan menjadi alat efektif sebagai penahan hujan. Selanjutnya air akan diserap oleh pohon dan tidak langsung masuk ke dalam permukaan tanah yang nantinya akan mengurangi penyerapan air hujan yang turun.
Selain fungsi diatas pohon aren juga memiliki nilai ekonomis yang tinggi karena produksi dari pohon aren dapat diperoleh dari bagian pohon mulai dari akar, batang, daun, bunga dan buah. Beberapa bagian pohon aren yang dapat dimanfaatkan yaitu sebagai berikut.
Kegunaan Dan Pengolahan Hasil Tanaman Aren
1. Batang Pohon Aren
Pohon yang tua dan tidak produktif dapat ditebang untuk diambil tepungnya.Dari tepung dapat diaplikasikan menjadi bahan makanan dan jajanan yang mengandung karbohidrat tinggi.
2. Daun Pohon Aren
Dapat digunakan untuk atap dengan cara dianyam, bahan tikar dan anyaman lainya.
3. Akar Pohon Aren
Dari bagian akar pohon aren ini juga berfungsi sebagai tali atau cambuk. Dan dari seratnya di gunakan sebagai bahan anyaman. Selain itu akar segar pohon aren dapat digunakan untuk aneka obat-obatan seperti obat sembelit, disentri paru-paru dan sebagainya.
4. Buah Aren
Pada bagian buah ini dapat diolah menjadi kolang kaling yang sering kita kenal sebagai makanan pencampur kolak atau sirup. Kolangkaling sendiri diperoleh dari biji buah aren yang setengah masak. Ciri buah aren yang setengah masak yaitu kulit buahnya tipis, lembek dan berwarna kuning. Inti bijinya berwarna putih agak bening dan lembek, bagian inilah yang nantinya dapat diolah menjadi kolang kaling.
Cara membuat kolang-kaling :
Bakar buah aren terlebih dahulu sehingga kulit luar dan lender yang dapat memyebabkan gatal dapat hilang. Biji-biji yang hangus, dibersihkan dengan air sampai dihasilkan inti biji yang bersih.
Setelah dibakar buah aren kemudian direbus ke dalam jelaga atau kuali sampai mendidih selama 1-2 jam. Dengan direbus dapat memudahkan untuk melepas atau memisahkan inti biji karena kulit biji menjadi lembek. Inti biji kemudian dicuci berulang-ulang sehingga nantinya akan didapat kolang-kaling yang bersih. Setelah dicuci bersih inti biji kemudian diendapkan ke dalam air kapur selama kurang lebih 2-3 hari.setelah di rendam dalam air kapur,maka kolang-kaling yang terapung ini yang akan siap untuk dipasarkan atau dipergunakan.
5. Serabut Ijuk Aren
Dimanfaatkan untuk atap,serabut sapu dan bahan kerajinan.
6. Bunga Aren
Pada bagian bunga ini dihasilkan nira yang berasal dari penyadapan tongkol atau tandan bunga. Penyadapan nira ini dilakukan pada tandan bunga jantan karena bunga jantan dapat menghasilkan kualitas nira yang baik dan juga didapat hasil dalam jumlah yang banyak.
Hasil dari air aren dapat diolah menjadi gula aren, tuak, cuka dan minuman segar. Tetapi yang sangat popular adalah sebagai penghasil gula aren karena gula yang terbuat dari nira ini tidak mengandung bahan kimia dan bisa menjadi obat selain kandungan kalorinya yang rendah membuat gula aren tidak berbahaya bagi penderita diabetes hal inlah yang membuat gula aren makin banyak dicari pembeli
Dari setiap pohon aren dapat menghasilkan nira 8-10 liter. Nira yang telah dikumpulkan selama kurang lebih satu hari, kemudian diolah di atas api tungku kayu bakar selama 5–8 jam pada ruangan khusus.
Langganan:
Postingan (Atom)